Posted in

Said Iqbal Sindir DPR Joget-joget Naik Gaji, sedangkan Buruh Harus Demo Dulu

## Said Iqbal Kecam Kenaikan Gaji DPR: “Joget-Joget” Naik Gaji, Buruh Harus Demo!

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, melontarkan kritik pedas terhadap DPR RI terkait kenaikan gaji dan tunjangan anggota dewan. Ia menilai DPR bertindak arogan dengan seenaknya menaikkan penghasilan, sementara buruh harus berjuang keras melalui demonstrasi untuk mendapatkan kenaikan upah minimum yang layak. Sikap DPR ini, menurut Iqbal, sama sekali tidak mencerminkan rasa empati terhadap kondisi ekonomi rakyat yang semakin sulit.

Ketidakadilan ini semakin terasa, lanjut Iqbal, melihat perilaku sejumlah anggota Dewan yang tampak santai dan bahkan “joget-joget” di ruang sidang, sementara rakyat berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “DPR seenaknya menaikkan tunjangan dan gaji. Mereka bahkan ‘joget-joget’ bergembira. Di mana hati nurani mereka? Ini yang menyakiti rakyat, ini yang menyakiti buruh!” tegas Iqbal dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis (28/8/2025).

Iqbal mencontohkan, buruh harus turun ke jalan dan berdemo untuk menuntut kenaikan upah minimum sebesar 8,5 persen pada tahun 2026 – angka yang sebenarnya sudah sesuai dengan rumus yang ditetapkan pemerintah dan Mahkamah Konstitusi (MK) melalui Putusan Nomor 168/2024. Kenaikan tersebut, jika terealisasi, hanya akan menambah pendapatan buruh sekitar Rp 200.000 per bulan. Bandingkan dengan kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR yang mencapai Rp 50.000.000 per bulan!

“Buruh berjuang keras untuk kenaikan upah yang relatif kecil, sementara anggota DPR dengan mudah mendapatkan tunjangan perumahan Rp 50 juta per bulan. Bayangkan, Rp 50 juta dikali 12 bulan, totalnya Rp 600.000.000 setahun! Mereka mau sewa rumah di mana dengan harga segitu? Di surga kah? Mahal sekali!” ujar Iqbal dengan nada getir.

Ia menekankan bahwa tuntutan kenaikan upah minimum oleh buruh bukanlah hal yang berlebihan. Tuntutan tersebut didasarkan pada data resmi inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan pertumbuhan ekonomi nasional. “Hitung saja, tidak perlu rumus matematika profesor. Rumusnya sudah ada!” jelasnya.

Pernyataan Iqbal ini muncul setelah sebelumnya Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, memberikan klarifikasi terkait polemik tunjangan perumahan anggota Dewan sebesar Rp 50 juta per bulan. Dasco menjelaskan bahwa tunjangan tersebut hanya berlaku dari Oktober 2024 hingga Oktober 2025, dan akan digunakan untuk biaya sewa rumah selama masa jabatan anggota DPR periode 2024-2029. Dasco mengakui bahwa informasi sebelumnya mengenai tunjangan perumahan tersebut kurang lengkap dan menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Ia menambahkan bahwa sejak dilantik Oktober 2024, anggota DPR tidak lagi mendapatkan fasilitas rumah dinas dari negara.

Namun, klarifikasi Dasco ini tampaknya belum cukup meredam kritik dari berbagai pihak, termasuk Said Iqbal, yang menilai kesenjangan antara pendapatan anggota DPR dan upah minimum buruh masih sangat besar dan perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Perbedaan ini semakin memperkuat pandangan publik tentang ketidakadilan dan ketimpangan sosial ekonomi di Indonesia. Diskusi mengenai transparansi anggaran dan kesejahteraan rakyat pun kembali mencuat di tengah masyarakat.

**Keywords:** Said Iqbal, DPR, kenaikan gaji, tunjangan, upah minimum, buruh, demonstrasi, ketidakadilan, kesenjangan sosial, ekonomi, politik Indonesia, inflasi, BPS, Mahkamah Konstitusi, Sufmi Dasco Ahmad.

Kejutan Tak Terduga Mengalir Deras di Bonanza X1000

karyawan-magang-temukan-pola-Gacor-bonanza-x1000-di-jam-yang-tak-masuk-akal.html

Pragmatic Play Tegaskan Bonanza X1000 Masih Jadi Game Paling Aktif di Asia Tenggara

Bonanza X1000 Cetak Rekor Tertinggi di Indonesia, Transaksi Harian Tembus Miliaran

Begini Cara Kerja Fitur Scatter di Bonanza X1000 yang Sering Diabaikan Pemula

Efek Kombinasi Scatter & Tumble di Bonanza X1000: Bisa Naikkan Kemenangan 10x Lipat

Big Match Liga Champions Jadi Magnet Mix Parlay, Ribuan Tiket Terjual Online

Lonjakan Peminat Mix Parlay di Tengah Panasnya Liga Eropa

Mix Parlay Makin Populer, Apa Sebenarnya Strategi di Balik Tiket Kombinasi Ini?

Dari Warung Kopi hingga Sosial Media: Mix Parlay Jadi Obrolan Fans Sepak Bola

Taruhan Bola Digital: Mix Parlay Bersaing Jadi Tren Baru di Asia Tenggara

Strategi Mix Parlay: Dari Tebakan 3 Laga Bisa Berbuah Jackpot Fantastis

Fenomena Mix Parlay Online: Antara Analisis Cerdas dan Faktor Keberuntungan

Mix Parlay Mewabah di Tengah Liga Inggris, Italia, dan Champions League

Liga-Liga Top Dunia Picu Ledakan Mix Parlay, Ribuan Pemain Ikut Bertaruh

Penjual Kopi di Makassar Menang Mix Parlay Rp86 Juta Bermodal Receh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *